Hits - Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulawesi Tenggara menduga jumlah korban dari penyalahgunaan tablet PCC (Paracetamol Caffeine Carisoprodol) lebih banyak dari jumlah yang terdeteksi. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Tenggara, Asrum Tombili. Ia meyakini, banyak korban yang masih enggan melaporkan diri.
Dinkes: Masih Banyak Pengguna Tablet PCC Tidak Berani Melaporkan |
"Kami prediksi masih ada warga yang belum melaporkan kasus yang sama baik ke RS, BNN ataupun pihak kepolisian kalau keluarga mereka menjadi korban penyalahgunaan tablet PCC itu," kata Asrum di Kendari pada Aduqq.
Hal itu, kata Asrum, karena dimungkinkan adanya rasa takut keluarga korban dicap sebagai pengguna atau penjual padahal mereka adalah korban dari penyalahgunaan tablet ilegal tersebut.
"Untuk itu, kami menghimbau kepada masyarakat jika ada keluarganya mengalami gejalan kelainan kejiwaan mendadak, agar segera dibawa ke rumah sakit," katanya seperti dilansir Domino Online.
Asrum juga memprediksi bahwa korban penhalahgunaan tablet PCC itu berada diangka 100 orang, tetapi yang ketahuan karena mengantar ke rumah sakit baru sekitar 60 sampai 70 orang. Ia sudah melakukan koordinasi Pelaksana Tugas Gubernur Sultra Saleh Lasata terkait kejadian yang terjadi disecara mendadak dan bersamaan itu.
"Kami juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan yang ada di 17 kabupaten/kota di Sultra agar melakukan pengawasan secara berkala di masing-masing daerah," katanya pada Bandarkiu.
0 Komentar untuk "Dinkes: Masih Banyak Pengguna Tablet PCC Tidak Berani Melaporkan"